Rumah Adat Jawa Barat Rumah adat yang terdapat di Provinsi
Jawa Barat sangatlah beragam. Hal tersebut terlihat dari atapnya yang beragam
dimana dalam bahasa sunda disebut 'suhunan' atau 'hateup'.
Hal tersebut
disebabkan karena setiap bentuk atap memiliki arti yang berbeda-beda. Tapi pada
intinya, semua penanaman ini dibuat untuk menghormati alam dan sekitarnya.
Uniknya rumah adat
sunda ini sangat tradisional dengan memanfaatkan hasil dari alam sekitar.
Seperti atap yang menggunakan daun kelapa, ijuk, atau daun rumia. Untuk
menguatkan antar tiang digunakan paseuk yang terbuat dari bambu.
Jenis-jenis rumah
adat di Jawa barat antara lain:
- Jolopong: Bentuk atapnya memanjang seperti pelana. Orang zaman dalu sering menyebutnya gagajahan atau regol.
- Tagog Anjing: Biasanya disebut juga atap rumah jogog. Bentuknya seperti seekor anjing yang sedang dalam posisi duduk. Bagian depan dari atap ini seperti mulut anjing, menjulur menutupi bagian teras rumah sehingga meneduhi bagian depan dari bangunan tersebut.
- Badak Heuay: Biasanya bentuk atap kurang lebih mirip dengan atap togog, namun di bagian atas atapnya ada tambahan atap depan dan belakang, sehingga mirip dengan seekor badak yang sedang menguap.
- Perahu Kemureb (Nangkub): Sebagian orang ada yang menyebutnya 'suhuna jubleg nangkub'. Bentuknya seperti perahu yang terbalik, dalam bahasa sunda disebut nangkub.
- Capit Gunting: Atap jenis ini di setiap bagian ujung ditambahkan ornamen kayu mirip gunting yang siap menggunting dengan mencapit. Oleh karena itu pula sebagian orang menyebutnya 'srigunting'.
- Buka Palayu: Susunan atapnya hampir mirip dengan rumah adat Betawi. Rumah jenis ini biasanya dilengkapi dengan teras yang panjang di bagian depannya.
- Buka Pongpok: Bentuknya hampir mirip dengan atap buka palayu. Perbedaanya terletak pada bagian pintunya yang diarahkan langsung ke bagian jalan.
- Julang Ngapak: Bentuknya mirip dengan seekor burung yang sedang terbang ke langit. Jika dilihat dari depan, atap bagian kiri dan kanannya mirip dengan sayang burung yang sedang terlentang. Di bagian paling atas di empat penjuru bersambung antara satu dengan yang lainnya dari pinggir lalu turun ke bawah. Di bagian tengahnya ada sambungan menggunakan tambahan mirip gunting yang membuka di bagian puncaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar